Rabu, 31 Agustus 2011

It's Idul Fitri Time (Part 1)

Happy Ied
Alhamdulillah, akhirnya setelah satu bulan berpuasa (walaupun ada beberapa hari bolong..:p), Hari Raya Idul Fitri 1432H tiba juga. Senang kali lah rasanya, karena selain bisa mudik alias pulang kampong dan bertemu dengan kedua orang tua serta kedua adikku, aku juga akan bertemu dengan saudara-saudaraku yang mungkin hanya bisa kutemui satu tahun sekali...:)
        Ya... walaupun sempat agak senewen karena keputusan penetapan hari raya, tapi itu tidak mengurangi rasa bahagiaku bisa kembali berkumpul dengan keluargaku di Jogja. Maklum lah, sekarang aku sudah jauh dari mereka dan belum tentu bisa setiap bulan, apalagi setiap minggu bertemu, karena aku saat ini berada di East Borneo, tepatnya di kota Balikpapan. 
         Lebaran kali ini memang terasa sangat berbeda bagiku. Selain karena aku harus melalui bulan puasa untuk pertama kalinya di Kota Balikpapan dan jauh dari keluarga, lebaran kali ini juga terasa berbeda karena tidak ada lagi eyang kakung dan eyang putri, tempat kami sungkem dan bemanja. Yaa..Keduanya telah dipanggil untuk menghadap-NYA di syurga. Sedih begitu terasa begitu mengingat mereka kembali, apalagi saat nanti kami berkumpul di kediaman eyang yang saat ini begitu hampa tanpa kehadiran mereka (eyang kakung - eyang putri).
       Biasanya, eyang kakung dan eyang putri akan berdiri di depan pintu rumah atau duduk-duduk di kursi dan menunggu kami datang. Setelah itu, mereka masuk dan duduk di kursi berdampingan, lalu kami berbaris antre untuk sungkem dan mendapatkan ciuman di kedua pipi serta kening kami. hmmfff.... sungguh aku merindukan mereka, senyum mereka, wejangan mereka dan doa mereka yang dibisikkan ke telingaku.
         Hmmm..... cukup kiranya bermelow-melow, karena aku yakin eyang tidak akan suka jika kami sedih atas kepergian mereka. Yang mereka butuhkan bukan kesedihan dan airmata, tetapi untaian doa dari kami, anak-anak dan cucu-cucu yang sangat mereka sayangi. Istirahat yang tenang ya eyang, doa kami selalu untukmu. Tunggu kami di peristirahatanmu, akan kami taburkan bunga serta kami akan berdoa mengelilingi pusaramu. Kami sayang kalian...:)
     Tak sabar rasanya aku menjejakkan kakiku ke Tunggulrejo, sebuah desa kecil di Kabupaten Purworejo-Jawa Tengah, ke rumah eyangku dan bertemu dengan saudara-saudaraku yang sudah hampir satu tahun ini tak ku temui. Baiklah... mari berkumpul dan bersilaturahim.. oh iya, Minal Aidzin Wal Faidzin, Selamat Idul Fitri 1432 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin...... 
         

          
        

Senin, 09 Mei 2011

Teringat Nasihat Eyang


yang kung & yang uti
Matahari masih belum begitu tinggi, sinarnya pun masih belum begitu terang menyinari bumi, dan mataku pun belum sepenuhnya terbuka, dan tiba-tiba aku mendadak kangen dengan kedua eyangku.

hmmm.... rasanya baru kemarin kupingku memerah akibat "dijewer" eyang kakung karena aku nakal. Rasanya juga baru kemarin aku melihat senyum gagahnya saat aku memintanya berfoto bersama eyang putri di kursi yang terbuat dari bambu itu, tapi semua itu "kemarin". Kini keduanya telah pergi menghadap "sang khalik".

Eyang utiku yang cantik
Berat rasanya kehilangan mereka berdua dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lama. Rasa sakit dan sedih begitu mendalam kurasa, tapi aku tidak boleh terlihat terpuruk di depan kedua adikku, serta kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku, sehingga aku pun sok tampil tegar saat aku memandikan eyang kakung serta saat menyaksikannya ditimbun oleh tanah, dan selang dua minggu kemudian kembali aku harus melepas kepergian eyang putriku untuk mendampingi eyang kakungku di alam sana.

Tapi sungguh, aku ikhlas dibalik kesedihan mendalamku kehilangan kedua orang yang begitu berarti bagiku. Cita-citaku untuk menaikkan haji eyang putri pun pupus dan keinginanku untuk mencium tangan serta bersimpuh untuk meminta maaf saat lebaran guna menghapus dosa-dosaku karena kenakalankupun seakan sirna. Tapi, aku sadar aku harus tetap menatap kedepan, karena insyaallah Tuhan masih memberikan kesempatan bagiku untuk berbakti pada keduanya dengan cara yang lain.

Meskipun hingga saat ini aku masih tidak percaya bahwa aku telah kehilangan keduanya, tapi banyak hal indah yang tidak pernah aku lupakan tentang keduanya. Satu hal yang begitu ku ingat hingga  saat ini adalah mengenai "Kesenangan dan Kesusahan". Eyang kakung selalu berkata dan mengingatkanku untuk prihatin dan jangan hanya memburu kesenangan. bingung sebenarnya, tapi sekarang aku mulai mengerti.

“Urip kui ojo mung mikir seneng-seneng terus. Urip kui yo kudu prihatin barang. Nek seneng-seneng terus, sesuk tinggal susahe. Gusti Allah wes ngatur nek seneng opo susah kui seimbang. Dadi, nek saiki koe mung seneng-seneng terus, sesuk ya tinggal susahe,” tuturnya padaku berkali-kali.

Dalam bahasa indonesia, kalau diterjemahkan singkat, Eyang kakung mengatakan jika hidup ini pada dasarnya terbagi dalam dua "kondisi", yaitu senang dan susah. Tuhan sudah membagi keduanya secara seimbang. Jadi, ketika sekarang yang senang-senangnya terus yang diambil, nanti yang tersisa tinggal kesusahannya saja.   

Eyang, aku sungguh merindukan kalian. Aku merindukan kebijaksanaanmu wahai eyang kakung. Aku merindukan kelembutan belaianmu, enaknya masakanmu dan keusilanmu, wahai eyang putriku... sungguh aku merindukan kalian. Namun sungguh, aku masih ingat apa-apa yang kalian ajarkan padaku mengenai kehidupan dan bagaimana aku harus menjalaninya. Semoga kalian bisa beristirahat dengan tenang di alam sana....:)
sweet couple  (Miss u both...)



Minggu, 08 Mei 2011

WAHAI CALON ISTRIKU….


Perlu kau tahu, sungguh aku tidak ingin menikah melainkan untuk memenuhi perintah agama dan aku menikah karena aku tidak mau mati dalam keadaan agamaku yang hanya setengah. Maka dari itu, aku memilihmu untuk melengkapi setengah dari ketidaksempurnaanku, agar hidupku dan hidupmu, agamaku dan agamamu menjadi utuh. Semua itu karena aku yakin bahwa janji Allah bagi mereka yang menikah adalah sebuah kebenaran.  

    Wahai calon isteriku, wanita yang telah kupilih untuk mendampingiku dan menyempurnakan agamaku… aku yakin bahwa setiap hubungan suami istri yang halal dan saling menghormati serta mengasihi  karena Allah, akan selalu mendatangkan pahala dan dari pahala-pahala yang kita kumpulkan itu, insyaallah akan mampu membuat kita “Nyaman” di tempat yang kekal nanti.  

    Aku tahu, hanya dengan menggenggam tanganmu dengan penuh kasih, maka akan berguguranlah dosa-dosamu. Namun, aku pun berharap agar engakau mampu memberikan supportmu untukku dalam menjalani kehidupan, kehidupn yang tak kan mungkin selamanya nyaman dan menyenangkan. Maka dari itu, marilah kita saling bergenggaman tangan disertai rasa sayang dan cinta.  

    Duhai wanita pendamping hidupku, tak muluk-muluk rasanya jika aku meminta engkau untuk dengan tulus patuh dan taat padaku. Bukan karena aku gila hormat atau ingin selalu menjadi yang kau puja. Bukan pula karena aku adalah laki-laki yang dikodratkan memimpin kaummu. Satu hal yang perlu kau pahami dan mengerti, aku berharap kau patuh dan taat padaku karena ketika kau patuh dan taat padaku, itu akan menjadi “jalan” bagimu untuk menuju syurga, sebagaimana yang telah dijanjikan Allah. Allah menjanjikan akan menzinkanmu masuk syurga dari pintu mana pun yang ingin kamu masuki jika kau taat dan patuh padaku seperti kau patuh dan taat pada-NYA.   
  
Neraka dan Wanita
    Aku rasa kau tahu wahai wanita pilihanku, calon ibu dari anak-anakku, neraka bukanlah tempat yang nyaman untuk kau tempati, dan aku pun tak pernah rela jika kau harus menempati tempat terkutuk itu. Meskipun demikian, kau harus tau jika penghuni mayoritas neraka adalah kaummu. Kebanyakan dari mereka terjerumus ke neraka karena mereka tidak menghargai suami mereka secara selayaknya. Mereka tidak taat dan patuh pada suaminya, seperti yang telah diperintahkan agama. 

    Meskipun demikian, aku tidak akan menjadikan ini pembenaran untuk menempatkanmu selalu berada “dibawahku”. Bagiku, kau adalah mitra setara yang juga memiliki hak untuk bisa berkembang dan terus berkembang. Tapi, yang perlu kau tahu, ada batasan-batasan yang tak boleh kau langgar. Bukan karena aku, tapi karena Allah.    

    Wahai calon istriku yang baik, aku bukanlah mahluk sempurna dan tanpa cela, begitupun dirimu. Namun, aku akan merasa lebih sempurna jika kau berada di sampingku, berjalan bersamaku dan mengarungi kehidupan yang penuh dengan riak dan gelombang ini bersamaku. Sungguh aku percaya janji Allah yang akan selalu melimpahkan kasih sayangnya, padamu dan padaku jika kita selalu rukun dan saling melengkapi.  

    Calon istriku tersayang, mengertilah ketika kita memutuskan untuk bersatu, akan banyak hal yang tidak akan sama. Akan banyak hal baru yang mungkin tidak kau ketahui tentang aku sebelum kita bersatu, dan mungkin akan membuatmu tidak suka atau bahkan membuat kadar cinta dan sayangmu berkurang padaku. Aku hanya berharap, kau bisa menerima itu semua. Aku pun akan berusaha untuk menerima segala kekurangan dan kelebihanmu. Insyaallah akan kujaga apa yang harus kujaga darimu.   

Saling Melengkapi
    Bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku maka bersabarlah wahai calon istriku, karena mungkin Allah memiliki rencana dan menjadikannya kebaikan bagimu dan bagiku. Temukanlah kelebihan dariku. Janganlah kau cari-cari kekuranganku. Bukankah kau memiliki alasan tersendiri kenapa kau memilihku untuk menjadi imammu?  

    Wahai calon istriku yang baik, jika memang kekuranganku begitu mengganggumu, maka bantulah aku untuk memperbaiki kekuranganku itu. Jangan sampai kau meminta berpisah dariku. Bukankah kita bersatu untuk bisa saling melengkapi dan saling menyempurnakan? Aku akan sangat terbuka dan legowo untuk menerima segala masukan dan saran serta kritik darimu, karena kamu adalah mitra sejajarku, konco ngarep lan konco wingkingku.
    Duhai wanita pujaanku, insyaallah takkan pernah terayun tangan ini dengan kasar di kulit halusmu ketika kau membuat kesalahan yang membuatku naik darah, meskipun Al Qur’an mengizinkanku untuk melakukannya jika kau melakukan kesalahan. Insyaallah akan kugunakan tangan ini untuk membelai rambut halusmu dan lembut kulitmu, sehingga kau merasa nyaman berada di dekatku. 
  
    Sayang, aku paham benar jika kesempurnaan hanya milik Allah, maka dari itu aku tidak akan pernah memaksamu untuk menjadi sempurna. Kau layaknya tulang rusuk yang bengkok dan rapuh, tapi cukup kuat untuk melindungi jantung, maka takkan kupaksa kau untuk bisa lurus (mengikuti segala kemamuanku) karena jika kupaksa untuk kuluruskan, tentu kau akan patah. Kau pun layaknya gelas kaca yang sangat mudah pecah, maka dari itu, aku akan menjagamu dengan baik, dan akan ku perlakukan kau dengan lembut. 

    Duhai wanita hebat yang kupilih menjadi istriku, meskipun kau adalah perhiasan tercantik dan terbaik di dunia yang tidak akan pernah kulepaskan, namun aku tahu tidak selamanya kita akan bersama, karena masing-masing dari kita memiliki batasan umur, namun sungguh, aku akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa melepaskanmu dan mengikhlaskanmu pergi menghadap-NYA, suatu saat nanti. Keikhlasnku melepasmu, tak lain karena dengan aku ikhlas dan ridho, maka syurga adalah tempat yang akan kau tuju.  (***)

dedicate for :
http://asankalocita.wordpress.com/2011/04/05/doa-untuk-calon-suamiku/


Rabu, 04 Mei 2011

melepasmu .... (bagian III/Habis)

Before Resepsi (How beautifull u are)
Tak terasa satu bulan sudah kau sah menjadi milik lelaki itu....  tak terasa pula sudah lebih dari sebulan ini aku aku sama sekali tidak menjalin kontak denganmu, setelah terakhir kita bertemu saat acara resepsi pernikahanmu, Minggu (3/4) lalu. Tapi memang ini konsekuensi karena aku telah mengikhlaskanmu menjadi milik lelaki itu. 

Aku bersyukur karena kau telah menemukan tambatan hatimu, dan doaku akan selalu kulantunkan untuk kebahagiaanmu dan imammu, lelaki terkasihmu :) semoga kalian selalu berbahagia dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan segera dikaruniai momongan...:)

nice couple
Terima kasih Tuhan, kau telah menguatkan hatiku saat aku harus menyaksikannya duduk bersanding di pelaminan itu. Terima kasih tuhan, karena kau memberikanku "Kehangatan" hati serta kejernihan pikiran sehingga aku bisa mengabadikan momentum penting dalam hidupnya (*Akad dan resepsi) dengan baik. Terima kasih Tuhan.....
 
Terima kasih Tuhan karena kau telah mempertemukanku dengan gadis yang baik seperti dia. Gadis yang selama tujuh tahun menemaniku dalam suka dan duka serta dalam sedih dan senang. Seorang gadis yang telah mengajarkanku banyak hal. Aku sungguh sangat bersyukur karena aku masih bisa menjalin silaturahim dengan dia dan lelaki pilihannya.

Tuhan, semoga ini bukan dosa karena aku masih menyimpan rasa sayang padanya, rasa sayang yang dulu begitu besar, yang terkadang mengalahkan rasa sayangku padaMU. Aku sadar, mungkin ini caramu untuk mengingatkanku untuk kembali sayang PadaMU, karena mungkin Engkau "Cemburu" melihatku jarang menyapamu karena terlena dengan kebahagian yang KAU berikan padaku saat bersamanya. Sekali lagi, aku berterimakasih padaMu Tuhan, karena apa pun yang kau pilihkan untukku, pasti akan membawa kebaikan untukku dan tentunya untuk gadis yang baik itu. Aku tahu dan yakin pasti KAU punya rencana lain yang lebih baik buatku dan untuk dia. 
 
Selamat menempuh hidup baru wahai gadis baik.... 
Tuhan, sayangilah dia dan lelaki pilihannya serta berkahilah pernikahan mereka...
keep smile  :)


Jumat, 01 April 2011

Melepasmu....(Bagian 2)

Beautifull wedding Ring's
Rasanya ingin ku putar waktu dan menghentikannya pada titik dimana kita masih bersama dan masih saling mencinta, tapi itu tidak mungkin. Ingin pula ku gantikan posisi lelaki yang duduk di sampingmu saat akad nikah tadi pagi, tapi itu juga tidak mungkin. Satu hal yang bisa ku lakukan saat ini adalah berdoa yang terbaik untuk dirimu dan lelaki pilihan hatimu..:)  

Sungguh berat rasanya melihat senyum manis itu yang tak lagi milikku. Sungguh berat menyaksikanmu duduk besimpuh dengan kebaya putih di depan penghulu berdampingan dengan lelaki itu. Sungguh berat saat aku "mengintipmu" meneteskan airmata bahagia dari balik view vender kameraku, saat lelaki itu dengan mantab menjabat tangan penghulu dan membaca ijab kabul hanya dengan sekali tarikan nafas, yang kemudian menjadikanmu halal untuknya. Sangat berat rasanya ketika aku menyaksikan dengan mata kepalaku, lelaki itu memasangkan cicin di jari manismu dan kau pun mengenakan cicin di jari manisnya. Sungguh berat rasanya.... tapi sungguh aku ikhlas "melepasmu".

Aku yakin Tuhan tidak akan melepaskanmu dariku dan menyerahkanmu pada lelaki itu, jika lelaki itu tidak jauh lebih baik dariku. Aku yakin Tuhan tidak akan melepaskanmu dariku dan menyerahkanmu pada lelaki itu, jika lelaki itu tidak mampu menjagamu dan menyayangimu jauh lebih baik dari aku menjagamu dan menyayangimu. Aku pun yakin Tuhan tidak akan melepaskanmu dariku dan menyerahkanmu pada lelaki itu, jika kau tidak cinta dan sayang padanya, melebihi cinta dan sayangmu yang dulu pernah kau berikan padaku. 

Jujur, semalaman tadi, nyaris aku tak bisa tidur karena memori dikepalaku seakan memutar kembali frame demi frame berisi gambar 7 tahun perjalanan kita bersama. Sebuah perjalanan yang begitu menyenangkan meskipun terkadang juga terselip "kesusahan", tapi, sungguh aku senang pernah menjalani perjalanan cinta ini denganmu :) sampai detik ini pun, aku masih mengagumimu sebagai sosok wanita yang baik, bahkan sangat baik. Maaf jika selama 7 tahun kebersamaan kita, aku pernah menyakitimu... 

Redha - Kiki
Ya Allah, limpahkanlah segala kebaikan untuk rumah tangga yang di bangun atas dasar cinta kasih mereka. Engkaulah yang mempersatukan mereka, maka jagalah mereka untuk tetap bersatu, hingga Engkau memisahkan mereka nanti karena memang mereka memiliki batas usia tinggal di dunia. Sayangilah mereka berdua seperti aku menyayangi mereka dengan segenap keikhlasan yang sedang aku pelajari ini...

Ya Allah, mudahkanlah aku dalam menjalani kehidupanku ke depan tanpa dirinya yang telah menjadi milik lelaki pilihan hatinya. Kuatkan hatiku untuk bisa mengabadikan momen resepsi pernikahannya, Minggu (3/4) lusa. Sungguh aku sayang padanya, dan aku ingin bisa memberikan yang terbaik untuknya sebatas kemampuanku... amiin .... amiinn... amiinn ya robal alamin...:) 

 

Kamis, 31 Maret 2011

Melepasmu... (Bagian I)

Redha - Kiki
Teruntuk wanita istimewa yang pernah mengisi hatiku...

Sesak dadaku, dan tak sadar ada bulir kecil menetes dari sudut mataku setelah sempat beberapa saat menggenangi pelupuk mata. Tapi, aku bahagia dan aku ikhlas melepasmu bersanding dengan lelaki yang telah kau pilih..:)

Sungguh aku merasa benar-benar beruntung telah mengenalmu dan "menyandingmu" selama 7 tahun, dan aku yakin lelaki itu pun akan merasa bangga memilikimu. Hingga detik ini, kekagumanku dan rasa sayangku tetap sama untukmu, tapi aku harus realistis karena kamu telah melabuhkan hatimu pada lelaki itu. Aku ikhlas....

Sebagai bukti keikhlasanku, sekaligus untuk "menguatkan hatiku melepasmu", aku sengaja menawarkan diri untuk mengabadikan momen teristimewamu pada Jumat (1/4) besok. Entah apa yang akan terjadi, apakah hatiku akan tersayat, atau mendadak jantungku berdegup tak berirama saat lelaki itu mengucap ijab kabul dan sah menjadi suamimu, atau aku akan kembali meneteskan air mata seperti saat ini? aku tidak tahu. Aku hanya berdoa agar Allah menguatkan hatiku dan memberiku "tenaga lebih" untuk bisa menyaksikan momentum teristimewamu dan bisa mengabadikan momentum itu dengan baik :)

Satu hal yang pasti, kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga.
Bismillah..... :)

Sabtu, 12 Maret 2011

New Chance ??

Entah aku harus bersyukur atau justru harus "protes" atas karunia yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa, yang pasti, aku merasa bingung dengan "rizkiNYA" yang tiba-tiba datang secara berbarengan. Tanpa dinyana dan tanpa diduga, tiba-tiba datang dua tawaran pekerjaan yang cukup menggiurkan.

hmmfff.... Ya Allah, sungguh kedatangan rizkimu ini aku syukuri, tapi mohon beri aku petunjuk "Rizki" mana yang harus ku pilih. Eksternal Relation pada sebuah perusahaan pertambangan dengan penempatan di daerah Pajang, Kalimantan Timur, atau Corporate Communication Cordinator Regional pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, dengan penempatan di wilayah Jawa Tengah DIY. Sementara, saat ini aku sedang "merintis mimipi" bersama dua orang sahabatku, Wiwid dan Madhes, dengan mendirikan sebuah usaha studio foto yang baru berjalan sekitar 6 bulan.

Tawaran pekerjaan pertama sebagai Eksternal Relation pada sebuah perusahaan tambang datang dari Om Dedy (Saudara dari Bapak), Selasa (1/3) malam. Saat itu, aku sedang berada di rumah Madhes, dan tiba-tiba pada pukul 20:21 WITA, ponselku berdering.
"Halo... ya, ini siapa" sapaku....
"Om Dedy tis... ini Om Dedy..." kata orang itu
"Oh, iya om.." ujarku lagi sambil sedikit kaget dan bertanya dalam hati, "tumben om telpon"
"Gimana usahamu, lancar?" tanyanya
"Alhamdulillah om, ada progres bagus," ujarku
"Masih berminat bekerja di perusahaan tambang? di tempat om ada lowongan, kamu masukin CV aja," terangnya
"Hmmm... masih om, tapi...." ujarku ragu sambil sejenak berpikir..
"Tapi kenapa?" tanya om lagi..
"Saya kan lagi mulai usaha om, tapi.. boleh lah saya coba," kataku..
"Oke, nanti CV kirim ke emailku, abis ini aku smskan emailku," ujarnya dan kemudian menutup teleponnya.

Sesaat setelah Om Dedy menutup telepon, aku pun langsung menceritakan tawaran ini pada Madhes dan Wiwid. Sambil makan malam, kami pun berbincang mengenai tawaran kerja dari Omku. Bagaimanapun, kita bertiga bersusah payah untuk bisa membangun usaha bidang fotografi yang bernama iCandid ini.
"Aku dapat tawaran bekerja di perusahaan tambang, pie menurut kalian," ucapku membuka perbincangan
"Udah sikat aja," sahut Madhes
"Kita ngerti kok. Toh tujuan kamu pertama ke sini kan juga untuk mencari pekerjaan, dan sekarang ada peluang," lanjut Madhes yang kemudian diamini oleh Wiwid.
"Ambil aja," ujar Wiwid

Tak lama setelah kami bertiga berdiskusi mengenai tawaran pekerjaan yang cukup menggiurkan itu, Bapak telepon. Sepertinya, Om Dedy sempat menelepon Bapak sebelum meneleponku.
"Pie nak, ditawari apa sama Om Dedy?" tanyanya tiba-tiba.
"Ditawari kerja di Eksternal Relation di perusahaan tempat Om Dedy kerja pak," ujarku
"Ya semoga ini menjadi jalanmu nak, jangan lupa berdoa. Yang pasti, Om Dedy tidak akan pilih kamu kalau kamu dipandang tidak mampu. Lebaran kemarin pas ngobrol-ngobrol, itu semacam wawancara informal. Ya semoga ini bisa jadi jalanmu nak," papar Bapak panjang lebar.
"Injih pak, injih... kulo nyuwun dongane njih pak (iya pak, iya... saya minta doanya ya pak)," ujarku, dan Bapak pun menutup teleponnya.

Singkat cerita, Om Dedy pun SMS dan memberikan alamat emailnya. Kurang lebih begini isinya "Kirim ke alamat email ini......... (sensor..:p), CV pakai Bahasa Inggris ya, tak tunggu," ujarnya singkat.
Malam itu juga, aku langsung membuat CV dengan menggunakan Bahasa Inggris dan kemudian pergi ke Warnet untuk mengirimkannya ke alamat email Om Dedy.

Tawaran Kedua
Selang beberapa hari, tepatnya hari Rabu (9/3), teleponku kembali berdering. Sempat bingung karena tidak muncul nama peneleponnya. Tak disangka-tak di duga, ternyata yang telepon adalah Pak Alfian (Wakil Pimpinan Umum Harian Joglosemar, tempatku bekerja dulu).
"Hoi... pie kabare?, iki Alfian" ujarnya dengan gaya khasnya
"Oh iya pak... maaf, alhamdulillah baik pak," ujarku sempat terbata karena sedikit kaget
"Gimana pak," lanjutku
"Kamu mau kerja nda? ini ada lowongan Corporate Communication Cordinator Regional Jateng DIY buat Alfamart, ini peluang bagus dan menurutku harus kamu ambil," katanya.
"Lha nanti, usaha saya gimana pak yang disini (iCandid)?" tanyaku bingung
"Udah, biar temen2mu aja yang nerusin. Mumpung kamu masih muda, kamu harus ambil kesempatan ini. yang pasti, ke depannya akan baik buat kamu. ini perusahaan yang besar, nda mungkin bangkrut, paling ganti pemegang saham aja. Kalau mau, aku kasih kontakmu ke Pak Yulianto, biar segera dihubungi. Mau nda?," terangnya panjang lebar.
"Kalau menurut pak alfian baik, saya ikut aja," ujarku
"Oke kalau gt. udah dulu ya," ujarnya sambil menutup telepon.

Benar saja, tak berapa lama setelah Pak Alfian menutup teleponnya, ada telepon masuk dengan nomor yang tidak ku kenal. sempat ragu aku mengangkatnya, tapi akhirnya aku angkat juga.
"Halo.." ujarku
"Ini mas titis? saya yulianto mas," katanya
"Owh injih pak, gimana pak?" tanyaku.
"Begini mas, saya dapat nomor mas titis dari Bos Alfian. Sekarang ini kamis sedang mencari orang untuk menempati posisi sebagai Corporate Communication Cordinator Regional Jawa Tengah DIY, dan saya mendapat rekomendasi dari bos Alfian kalau mas titis adalah orang yang tepat untuk posisi ini. Saya yakin mas titis bisa, karena bos Alfian yang langsung merekomendasikan. Jadi tinggal kapan mas titis bisa ketemu untuk masalah salary dan ngobrol soal Jobdesknya?," paparnya panjang lebar.
"Owh, njih pak, kira-kira saya punya waku berapa hari untuk menjawab?" tanyaku
"Terus terang mas, kita sudah dapat untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, nah Jawa Tengah ini kalau mas titis berkenan ya langsung. Hmmm... paling tidak Jumat (11/3), mas titis bisa memberi jawaban," katanya.
"okey pak," ujarku
"Yang pasti, ijin dulu sama orang tua," katanya lagi
"njih pak, segera saya kabari," kataku
"Njih kalau begitu, saya tunggu njih mas kabarnya," pungkas Pak Yulianto sembari menutup teleponnya.

Sholat Istiharah
Merasa bingung dengan "RejekiNYA" yang begitu melimpah, akhirnya pun memutuskan untuk sholat istiharah untuk meminta petunjuk padaNYA. Tepat pada tengah malam, setelah sempat tidur dan menyalakan alarm pada ponselku, aku terbangun, mengambil air wudlu dan kemudian sholat Isya, Sholat Tahajud dan Sholat Istiharah untuk bertanya padaNYA, dan kemudian aku kembali tertidur.

Subhannallah, entah apakah itu petunjuk atau hanya sekadar mimpi, aku bermimpi kehilangan tas kameraku setelah aku selesai memotret. Anehnya lagi, aku baru sadar saat aku dalam perjalanan pulang dan menggunakan mobil kodok (*padahal aku tidak punya mobil kodok), dan akhirnya aku terbangun, saat adzan subuh berkumandang. Subhanallah...

Setelah sholat Subuh, dan beraktifitas seperti biasa, agak siangan aku menelepon ibu untuk membahas permasalahan ini, dan beliaupun menyerahkan sepenuhnya keputusan di tanganku. "Ya kalau menurutmu kamu bisa, ya diambil saja. Lagipula, kan bisa deket sama keluarga kalau di jawa," tuturnya.. "Coba kamu juga matur bapak. Abis ini ibu tak telpon bapak," imbuhnya.

Kamis (10/3), Siang, Bapak pun telepon dan bertanya mengenai kemantabanku dalam memilih beberapa tawaran pekerjaan dan bertanya soal iCandid yang merupakan alasan utamaku meninggalkan Jawa dan melepaskan posisiku sebagai Redaktur di Surat Kabar Harian Joglosemar di Solo.
"Pie le, jare dapat tawaran baru lagi?" ujarnya
"Injih pak, dapat tawaran jadi Corporate Communication Cordinator Regional Jateng DIY di Alfamart,"
"Trus, gajine piro? fasilitasnya opo wae? penempatannya dimana?" kata Bapak
"Kalau gaji standar 5 jt keatas, fasilitas mobil dinas. penempatan bisa di jogja atau semarang," jelasku
"Owh, lha koe pie? tawaranya Om Dedy pie?" tanya Bapak lagi
"Ya kalau titis ini tawaran menarik, kan bisa deket dengan keluarga, gaji juga lumayan. tawaran dari Om Dedy belum ada kabar, nanti titis telpon buat nanya sekaligus minta pertimbangan,"
"Owh, ya wes.. muga-moga jalannya dipermudah," pungkas Bapak.

Setibanya di kantor iCandid, aku kembali menelepon ibu untuk meminta restu dan aku memantapkan diri untuk menelepon Pak Yulianto mengenai tawarannya untuk menjadi Corporate Communication Cordinator Alfamart Regional Jateng DIY.
"Halo, dengan Pak Yulianto?" tanyaku
"Njih mas titis, bagaimana keputusannya?" ujar Pak Yulianto
"Njih pak, saya akan coba," ujarku
"Okey kalau begitu, mas titis ada BB?" Tanya pak Yulianto
"Ada pak," jawabku
"Baik, saya smskan pin BB saya, nanti di ivite yah," ujarnya
"Njih pak,"
"Oke kalau begitu, monggo mas titis," ujarnya sembari menutup telepon

Tak lama setelah telepon di tutup, SMS dari Pak Yulianto masuk dan berisi nomor Pin BBnya. Langsung saja aku invite dan langsung di aprove. Selanjutnya, Pak Yulianto memintaku mengirim CV dan surat lamaran yang katanya hanya sebagai formalitas saja.

Hmm.... Gusti, mudahkanlah jalanku jika memang itu membawa kebaikan bagiku dan bagi keluargaku.... amiinn...

i'm back.... :D

hmmm... tak terasa sudah hampir tiga bulan aku tidak menjamah Blogku ini... dan parahnya, nyaris saja aku lupa apa passwordnya. Mungkin memang benar apa kata orang jawa, "Iso jalaran seko kulino", yang artinya bisa karena terbiasa.  
         
Bismillah....... I'M BACK .......